KESAN PERTAMA MENJADI PUBLISHER MGID

Mungkin jika membaca judul artikel ini, bagi sebagian orang merupakan sesuatu yang terlalu berlebihan. Tapi menurut kami bukanlah hal yang sangat berlebihan. Mengapa kami punya alasan semacam itu? Karena untuk bisa menjadi penayang iklan (publisher) MGID bukan perkara mudah. Selain harus memiliki konten, sebuah website atau blog harus memiliki minimal 3000 pengunjung (visitor) tiap hari.

Awalnya, kami sering kali ditolak karena alasan lalu lintas (traffic) pengunjung dinilai kurang. Namun kami tak menyerah. Meningkatkan lalu lintas pengunjung memang tidaklah mudah. Konten menarik saja tak cukup, harus diimbangi dengan tampilan, kerja keras sekaligus membangun interaktif dengan para Blogger juga sangat dibutuhkan untuk menaikkan lalu lintas website.

Surat elektronik (email) ini menunjukkan bukti yang tegas dari tim manajer yang menyatakan bahwa untuk bisa menjadi penayang iklan MGID harus sesuai persyaratan mereka.

Pagi itu, tak sengaja kami membuka akun MGID, dan kabar baik pun datang saat itu. Kami mendapati tanda (+) yang menunjukkan bahwa pengajuan untuk menjadi penayang iklan MGID telah disetujui. Setelah memeriksa secara keseluruhan, memang ada beberapa web/blog yang kami ajukan ditolak karena alasan kurang konten dan juga lalu lintas pengunjung.

Dan benarlah. Setelah kami memeriksa email, ada surat masuk dari tim MGID yang menyatakan bahwa kami disetujui menjadi penayang iklan mereka:

Setelah memasang unit iklan di web/blog yang sudah disetujui, belum ada seminggu statistik pendapatan dari iklan yang tayang terus merangkak naik walaupun belum menghasilkan nilai uang. Tapi setidaknya, hal itu menunjukkan progres yang sangat baik. Maka sangat wajar jika kami layak bersyukur dan berbahagia, karena web/blog yang kami kelola sudah mencapai 3000 pengunjung per hari.

Wajar jika banyak para Blogger mengulas tentang jaringan iklan MGID ini. Selain bisa dijadikan alternatif AdSense, secara pencatatan datanya juga cukup akurat. Secara tampilan iklan juga sangat menarik walaupun tetap beda dengan AdSense. Sejauh pengetahuan kami, proses pengajuan antara AdSense dan MGID jauh lebih susah MGID. Mengapa bisa begitu? Jika persetujuan menjadi penayang iklan AdSense lebih menitikberatkan pada konten maupun umur web/blog, sedangkan untuk MGID jauh lebih berat lagi, bukan hanya soal konten dan umur website, MGID cenderung menilai seberapa banyak lalu lintas pengunjung dari website yang didaftarkan. Hal inilah mengapa menjadi penyang iklan MGID menjadi sangat berkesan, selain butuh perjuangan keras dalam menyajikan konten, web/blog harus memiliki pengunjung cukup banyak sangat diutamakan jika ingin disetujui.

Berhubung kami baru beberapa hari menjadi publisher MGID, jadi masih butuh banyak belajar lebih mendalam soal jaringan iklan yang satu ini. Apakah jaringan iklan ini menerapkan aturan penonaktifan akun secara permanen (banned) jika terjadi pelanggaran seperti halnya AdSense yang sangat sensitif terhadap lalu lintas tidak valid (invalid traffic) ataukah tidak? Tentu saja kami belum mengetahuinya. Semoga saja hal itu tidak terjadi dengan akun MGID kami ini. Kami rasa, tiap jaringan iklan memiliki kebijakan masing-masing dan besar kemungkinan tak bisa diganggu gugat jika terjadi pelanggaran berat. Jadi, marilah sama-sama menjadi pengunjung atau pembaca yang baik hati agar tidak saling merugikan antara satu sama lainnya.

Kebahagiaan yang kami rasakan saat ini semoga juga sama dirasakan oleh para pembaca setia blog kami. Semoga tetap terjaga komunikasi yang baik antarblogger dan semakin menumbuhkan daya kreatif dalam menciptakan bacaan yang baik sehingga menghasilkan pola pikir serta perilaku yang baik pula. Semoga tetap diberi kesehatan, kemudahan serta kesuksesan dalam menekuni bidang masing-masing.

2 Responses to "KESAN PERTAMA MENJADI PUBLISHER MGID"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel